Hantam Rumah Warga, Sambaran Petir di Lampung Utara Diduga Akibat Paparan dari Menara Telekomunikasi

Wakil Ketua II DPRD Lampung Utara, Dedy Andrianto mengunjungi rumah warga yang tersambar petir

Abung Timur, HSI–Satu unit rumah dan puluhan peralatan elektronik warga Dusun Penaganjaya, Desa Penaganratu, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara mengalami kerusakan akibat sambaran petir, Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.

Warga sekitar menduga, sambaran petir ini disebabkan oleh keberadaan dua menara telekomunikasi yang ada di sana. Sebab, kejadian ini tak pernah terjadi sebelum adanya dua menara telekomunikasi di daerahnya. Jarak antarmenara sendiri hanya sekitar 1 KM saja.

Menurut Ketua RT 05, Sutrisno, sambaran petir ini merusak kediaman warganya yang bernama Poniran. Atap rumah Poniran berhamburan. Bahkan, meteran listrik Poniran dan kaca jendela rumah Poniran juga hancur.

“Lihat saja dinding rumahnya yang menghitam,” jelasnya kepada Wakil Ketua II DPRD Lampung Utara, Dedy Andrianto saat mengunjungi mereka, Minggu (9/3/2025).

Dahsyatnya sambaran petir merusak puluhan peralatan elektronik warga lainnya. Sampai saat ini, pihaknya masih mendata berapa jumlah riil peralatan warga yang rusak akibat peristiwa tersebut.

“Kalau diperkirakan, jumlah kerugian warga bisa mencapai ratusan juta,” kata dia.

Di tempat sama, Sutres, warga sekitar menjelaskan, sempat terlihat sambaran api dari dua arah pertemuan antarmenara tersebut. Kedua menara itu milik PT Tower Bersama Infrastruktur (TBI) dan Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Usia kedua menara ini berkisar antara 1-2 tahun.

“Sebelum ada menara di sini, hal seperti ini belum pernah terjadi sejak tahun 1970,” tuturnya.

Sementara itu, Dedy Andrianto mengaku, telah menghubungi pihak pengelola menara tersebut. Kedua pengelola menara itu akan segera melakukan pemeriksaan di lapangan.

“Pihak pengelola menara harus memperhatikan ketenteraman, dan keselamatan masyarakat sekitar,” kata dia.

Dedy juga menyoroti, lambannya respons daei pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau instansi terkait lainnya mengenai musibah di Desa Penaganratu. Sedianya, mereka harus tetap responsif meskipun bukan jam kerja.

“Meski hari libur, tolong respons laporan warga,” pintanya.(Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *