Terlalu tak Masuk Akal, Pedagang Pasar Dekon Lampung Utara Tolak Harga Jual Toko

Reaksi para pedagang saat melihat daftar jual toko dan hamparan Pasar Dekon saat pembangunan selesai

Hariansuaraintegritas.com, Kotabumi–Lantaran dianggap kemahalan, para pedagang Pasar Dekon Lampung Utara menolak harga hamparan dan toko yang ditawarkan pengembang. Harganya sendiri dimulai dari Rp45 juta hingga Rp253-an juta.

“Nanti dulu bicara soal harga jual. Jelaskan dulu, kapan kami direlokasi dan di mana lokasinya,” ucap pedagang Pasar Dekon, Sisi Sindo dalam rapat bersama pengembang pasar (PT Lingga Teknik Utama) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Utara, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, persoalan yang disampaikannya jauh lebih penting ketimbang membahas persoalan harga tersebut. Sebab, semenjak pembangunan kios sementara dimulai, akses menuju toko mereka menjadi tertutup. Mereka saja kesulitan menuju tokonya, apalagi calon pembeli.

“Gimana dagangan kami mau laku, jalannya saja sudah tertutup,” kata dia.

Keluhan sama disampaikan oleh Reynaldi. Dengan harga segitu maka dapat dipastikan mereka tak akan mampu menjadi penghuninya. Selama ini saja, penghasilan mereka hanya cukup untuk makan.

“Dengan harga hamparan termurah saja Rp45 juta dan termahal Rp63 juta, mana ada yang sanggup, pak,” ujarnya.

Di tempat sama, Yulianti, pedagang lainnya juga mengatakan, para pedagang akan berpikir ratusan kali dulu sebelum memutuskan untuk membelinya. Jangankan membeli toko termahal, membeli toko yang murah saja, mereka tak akan sanggup. Sebab, toko-toko dijual dari Rp137-an juta hingga Rp253-an juta.

“Yang terpenting sekarang ini, kapan kami akan direlokasi,” ucap dia.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Utara, Hendry berkilah, harga yang ditawarkan itu bukanlah harga pasti. Masih ada peluang untuk berubah.

“Itu masih harga awal. Akan ada kajian lagi,” dalihnya.

Terpisah, Direktur Operasional PT Lingga Teknik Utama selaku pengembang revitalisasi Pasar Dekon, Dedi Setiawan menuturkan, sistem pembayaran pembelian toko dapat tunai dan tunai bertahap selama pembangunan. Uang muka yang harus dibayarkan sebesar 30 persen.

“Harga ini akan kembaki dianalisa oleh pemkab dan tim terkait,” kata dia.

Adapun mengenai luas kios sementara yang dikeluhkan pedagang dan fasilitas air bersih dan toilet berikut keamanan saat proses pembangunan berlangsung, Dedi mengatakan, luas kios sementara sekarang telah ditambah. Dari 2×1,5 meter, saat ini menjadi 4×1,5 meter. Sementara mengenai jaminan keamanan, Dedi hanya menjelaskan, pihaknya akan membantu memediasi dengan pemkab dan tim terkait.

“Akan kami mediasi dan fasilitasi mengenai air dan keamanan,” ucapnya.

Rahmat F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *