Disebut Paling Rendah Capaian PAD, Ini Kata Disdag-BKPSDM Lampung Utara

Kantor Pemkab Lampung Utara

Kotabumi, HSI–Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Lampung Utara berdalih, rendahnya capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) terendah dinas mereka dikarenakan kondisi di lapangan.

“Kalau untuk di dinas kami, rendahnya capaian PAD tahun lalu karena banyak pedagang yang belum melunasi uang sewa,” jelas Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdag), Hendri, Kamis (6/2/2025).

Menurut Hendri, uang sewa itu merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh para pedagang yang menyewa kios atau toko milik pemkab. Bahkan, kondisi seperti ini telah terjadi sejak tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, pihaknya terus berupaya mendorong para pedagang tersebut untuk segera melunasi kewajibannya.

“Tapi, akan tetap kami tagih karena itu merupakan hak pemkab,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Martahan Samosir menuturkan, rendahnya capaian target di kantornya dikarenakan gedung Korpri yang menjadi sumber PAD jarang disewa oleh warga. Padahal, hanya gedung inilah yang menjadi sumber PAD satu-satunya di dinasnya.

“Penyewa gedung Korpri sekarang sepi,” tuturnya.

Sayangnya, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Lampung Utara masih belum dikonfirmasi. Alhasil, belum diketahui pasti alasan utama yang menjadikan dinas tersebut sebagai pengumpul PAD paling buncit di Lampung Utara.

Sebelumnya, capaian PAD Lampung Utara tahun 2024 kembali tak mencapai target. Penyebabnya, tak lain karena banyak dinas yang tak mencapai target PAD. Dari semua dinas pengumpul PAD, Dinas SDABMBK, Disdag, dan BKPSDM menempati urutan tiga besar dalam urusan rendahnya capaian PAD.

Perolehan PAD Dinas SDABMBK tahun 2024 hanya sebesar Rp10.500.000 dari Rp105 juta yang ditargetkan. Kondisi ini telah berlangsung sejak tahun 2023 lalu.

Untuk Disdag, perolehan PAD-nya hanya sebesar Rp924.468.091.00 dari Rp3.000.000.000 yang ditargetkan atau 30.82 persen. Adapun BKPSDM, dari Rp24.000.000 yang ditargetkan, PAD yang berhasil dikumpulkan hanya sebesar Rp6.500.000 atau 22.92 persen.(Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *