DBD ‘Menggila’ di Lampung Utara, Dua Meninggal, Ratusan Dirawat

Aedes Aegypti, jenis nyamuk demam berdarah (Foto: Freepik)
Aedes Aegypti, jenis nyamuk demam berdarah (Foto: Freepik)
Aedes Aegypti, jenis nyamuk demam berdarah (Foto: Freepik)

Kotabumi, HSI–Sejak awal tahun ini, penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung Utara semakin mengkhawatirkan. Buktinya, telah ada dua orang yang meninggal dunia akibat penyakit DBD.

“Sampai saat ini, jumlah pasien DBD yang meninggal dunia tercatat dua orang,” tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lampung Utara, Dian Mauli, Minggu (26/1/2025).

Selain merenggut nyawa, penyakit DBD ini juga telah menyebabkan ratusan warga lainnya terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit. Tercatat jumlahnya mencapai 359 orang sejak Januari-Februari.

Para pasien DBD itu kebanyakan berasal dari daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah endemik. Daerah itu di antaranya Kecamatan Abung Selatan, Kecamatan Kotabumi Utara, Sungkai Utara, Sungkai Tengah, Kotabumi.

Rinciannya, 75 pasien DBD dari Desa Kalibalangan (Abung Selatan), 43 pasien DBD dari Desa Negararatu (Sungkai Utara), 74 orang dari Kotabumi, 22 kasus dari Desa Batunangkop (Sungkai Tengah). Kemudian, 18 kasus dari Desa Madukoro (Kotabumi Utara).

“Dua warga yang meninggal itu berasal dari Desa Kalibalangan dan Kecamatan Kotabumi,” ujar dia.

Menurut Dian Mauli, terkait persoalan ini, pihaknya terus menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemberantasan sarang nyamuk. Sebab, nyamuk mudah berkembang biak di musim hujan seperti saat ini. Pihaknya juga telah melakukan pengasapan dan pembagian bubuk abate kepada warga.

Tak lupa pula ia mengimbau warga untuk tidak menyepelekan penyakit ini. Segeralah ke pelayanan kesehatan jika memang ada salah seorang keluarga yang memperlihatkan gejala penyakit DBD. Sebab, penyakit ini rentan membawa kematian akibat dianggap remeh.

“Segera bawa ke rumah sakit jika memang ada keluarganya yang menunjukan gejala DBD,” kata dia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *